Jimmy Murtado

Segala uneg-uneg,desahan,rintihan,teriakan,cacian dan hujatan adalah bagian dari hidup...

Selasa, 30 November 2010

The City of Business


Awalnya niat saya mengambil cuti tahunan untuk travelling dan kebetulan Batam lah yang saya pilih sebagai tujuannya. Mungkin Kota Batam bukanlah tujuan wisata favorit diantara daerah-daerah lainnya di Indonesia. Tapi bagi saya kota ini cukup menarik sebagai pusat sentral bisnis yang pantas diperhitungkan. Gambaran ini terlihat saat saya jalan-jalan melihat hiruk pikuk orang-orang berlalu lalang di pelabuhan fery penyeberangan tujuan Singapura. Berbagai macam suku bangsa yang dapat ditemui di sana, Ada yang datang ke Batam dan ada yang pergi ke Singapura. Ada yang hanya sekedar jalan-jalan, wisata, berbelanja, bisnis dan lainnya. Seolah-olah Singapura seperti bagian lain dari provinsi di Indonesia padahal Singapura yang notabene negara berkembang yang cukup maju pesat merupakan negara tetangga. Tetapi justru itulah Batam sebagai kota yang berseberangan dengan negara Singa (julukan untuk Singapura) kecipratan dengan banyaknya investor-investor asing yang menjalankan bisnisnya di salah satu kota yang termasuk Provinsi Kepulauan Riau (kepri) dan di bawah otorita.
Tak hanya itu saja, saya pun membuktikannya bahwa Batam juga menjadi tujuan belanja alat-alat elektronik atau gadget yang murah. Misalnya saja saat saya iseng-iseng menanyakan harga satu unit netbook Acer Aspire One D255 dengan spesifikasi processor Atom N550, RAM 1 GB DDR3, harddisk 250 GB, OS. Windows Seven original, bergaransi resmi Indonesia, yang notabene di Pontianak harganya Rp 3,6 juta, penjualnya menawarkan harga Rp 3,5 juta. Karena awalnya tidak ada niat membeli, saya tawar saja sekenanya dengan harga Rp 3 juta. Awalnya penjaga toko itu tetap bertahan dengan harga Rp 3,5 juta tapi akhirnya dia memberikan harga jauh lebih murah dibandingkan jika saya membelinya di Pontianak yaitu Rp 3,1 juta. Ya sudah, tergiur harga murah tanpa pikir panjang langsung saya putuskan untuk membelinya.
Begitu juga dengan handphone seperti merek blackberry (bukan tiruan dari Cina), harga yang ditawarkan pun jauh lebih murah. Bahkan kalau harga BB seken di sini (Pontianak) jauh lebih mahal dari harga BB baru di Batam walaupun barang rekondisi tapi jika kita jeli dan paham bagaimana memilih BB yang kondisinya bagus dan siap pakai, sama saja kita membeli BB baru.
Rasanya satu hari saja tak cukup waktu untuk berbelanja atau hanya sekedar melihat-lihat barang-barang elektronik. Suatu waktu saya akan kembali lagi ke sana.

0 komentar:

Posting Komentar